Friday, December 27, 2019

Udah pada nikah nih, gimana dong?

Friday, December 27, 2019

Hallo guys, malam ini aku ingin lebih santai bahas tentang pernikahan. Motivasinya apa? Sebagai self reminder aja, baru aja selesai self talking dan rasa-rasanya perlu juga aku tulis di sini hehe.

Sebelumnya aku merasa insecure dong ketika social media banyak bermunculan story atau feed tentang pernikahan, pregnancy, atau anak bayi yang lucu-lucu dan menggemaskan. Jujur itu pernah aku alami dulu ketika posisi diri masih belum stabil dan belum bisa fokus. Pada akhirnya sebagai sama-sama pengguna social media ngga bisa nyalahin platform yang memang ada untuk hal-hal itu kan? Semua itu tergantung si pengguna, bagaimana menggunakan dan bagaimana dirinya siap terpapar serba-serbi yang ada di sosial media itu sendiri. Barangkali juga ada yang merasa sama, pernah merasa seperti yang aku alami tempo dulu ya, wehehe. Membuat diri ngga semangat, suka membandingkan diri dengan orang lain, bener-bener itu toxic banget. Yah ketahuan deh, hmm ya aku hanya manusia biasa. 

Soal Quarter Life Crisis pernah denger ngga? Hal-hal yang aku rasain tadi bisa dibilang karena diri ini mulai memasuki QLC. Suka bingung, kadang sensitif, dan mood swing. Seringnya bertanya-tanya 'aku udah nglakuin apa aja sih sejauh ini?', apa aku udah bahagia? Aku nulis ini juga belum semata-mata terbebas dari QLC, masih ada beberapa hal yang masih belum terpecahkan. 

Balik soal tadi, dimana temen-temen udah banyak yang nikah, sedang mengadung anak pertama, atau bahkan udah punya anak. Yap mereka udah mencapai pada fase itu. Kamu belum? Kenapa belum? KapanSabar dongggNah pertanyaan tadi masuk dalam list pertanyaan-pertanyaan mengancam jiwa yang membuat hati menjerit wkwk. Tapi biasa aja sih, santaiii. Aku akan menjabarkan per bagian cara ngatasi hal-hal tersebut di atas:

Berterima kasih
Berterimakasihlah pada diri sendiri yang sudah berjuang sejauh ini. Mungkin ini langkah paling klasik, tapi coba deh sekarang tanya "Sudahkah kita berterima kasih pada diri sendiri hari ini?" Diri sudah terlalu keras melewati semuanya, kalau bukan diri sendiri yang memulai mensupport bakal siapa lagi? Tak perlu membebani lagi dengan pikiran-pikiran yang mematahkan semangat dan memecah fokus. Perlakukan diri dengan baik dan selalu merasa berharga.
Ucapan terima kasih akan membuat diri merasa lebih dihargai dan pelan-pelan akan semakin menumbuhkan cinta pada diri. Jangan terlalu mengutuk diri sendiri ketika melakukan kesalahan, makhlumi, dan belajar dari kesalahan sebelumnya. Berterimakasihlah kalau masih jomblo, berarti masih ada waktu buat belajar tentang parenting, sebelum masuk di kehidpan rumah tangga dengan seseorang yang kamu nikahi atau yang menikahimu. Berterimakasihlah sudah sampai pada fase yang sekarang, karena fase selanjutnya ngga akan lompat dari fase yang sekarang.

Don't Compare Your Self
Salah satu hal yang paling bikin kita ngga bahagia adalah dengan membandingkan diri dengan orang lain. Juga membandingkan waktu kita sama waktunya orang lain, jelas itu ngga fair kakak
Padahal lho guys, diri kita, waktu kita, ngga akan pernah sama dengan orang lain. Masing-masing orang special dengan segalanya yang melekat pada dirinya dan apa yang terjadi padanya. Kalau terlalu banyak melihat pencapaian orang lain yang lebih cepet, sementara kita belum apa-apa ya bakal pusing dan sakit hati sendiri hehe. Berdamailah dengan keadaan.
Saat ngeliat orang lain bahagia dengan pencapaiannya, pastinya kita juga bahagia kan? Apa lagi ngeliat mereka yang udah dipertemukan dengan belahan jiwanya. Jangan bandingkan, masing-masing orang punya waktu yang berbeda untuk setiap hal. Masih banyak hal yang bisa dilakuin sebelum mencapai step selanjutnya kok, don't wasting your time just thinking 'bout that! ;)


Bersabar
Berkali-kali setelah baca novel, si tokoh protagonis pasti tak ketinggalan dengan sifat sabarnya. Yap memang solusi terbaik adalah dengan bersabar. Sadar ngga sadar, barangkali sabar adalah jawaban hampir dari setiap permasalahan. Misalkan, orang yang ngga sabar jadi kaya dia bisa aja nyuri, orang yang ngga sabar belajar bisa jadi bikin contekan, orang yang ngga sabar sama cobaannya bisa jadi suicide, orang yang ngga sabar ingin nikah bisa jadi sterss sendiri dengan pertanyaan kapan dia dipertemukan dengan jodohnya. Setiap kehidupan ternyata perlu banget bumbu yang namanya sabar. 
Kalau masih aja disentil sama pertanyaan kamu kapan nikah? Kasih aja smart answer. Contohnya? Japri aja ya wkwk. Ngga rugi kok bersabar, kalau ngegas malah jadi habis energi sendiri.

Nikmati Masa-masa Sendiri
Ini yang bener-bener aku suka. Aku bisa lebih banyak me time. Entah nulis, baca novel, belajar editting video, atau lebih mendekatkan diri sama Yang di Atas. Intinya aku merasa bahagia sih dengan apa yang aku lakuin sekarang. Kalau bosen dateng gimana? Itu wajar aja. Solusinya adalah dengan membuat capaian-capaian kecil setiap hari. Dengan begitu rutinitas dan aktivitas sehari-hari bisa lebih fresh dan ngga monoton. 
Bisa juga nih sebelum ketemu jodoh banyakin perbaiki diri, baik luar maupun dalem. Maksudnya gimana sih? Perbaiki dari dalem dengan menata hati biar ngga galauan ples juga dikurang-kurangin penyakit hatinya. Kalau dari luar sih kayaknya ngga perlu diajarin lagi, ya bisa lah pake skin care routine biar ngga komedoan atau jrawatan. Tau-tau nanti pas ketemu jodoh udah glowing aja wkwk, canda yaa :p. Intinya menikmati masa-masa sendiri dengan merawat diri, entah inner beauty maupun outer beauty-nya.


Cukup sekian guys, btw ini tulisannya sedikit random tapi semoga bermanfaat buat kita semua terutama selfreminder buat penulis sendiri. 

Udah pada nikah nih, gimana dong? Terus kenapa, santai aja kali orang belum ketemu jodohnya, orang belum siap, orang belum klik ya jangan dipaksain, orang jam tayang kita beda. Sudah-sudah ngga perlu berantem disini ya wkwk.

Akan ada banyak alasan kenapa seseorang belum ini dan itu. Juga perlu diketahui bahwa tak setiap pertanyaan harus ada jawabannya segera kan? hehe.

Wassalamu'alaikum.






Sunday, September 1, 2019

Aku Bukan Produk Gagal

Sunday, September 01, 2019
Mt. Prau, Wonosobo

Ketika semburat jingga di langit begitu memesona, sebut saja Gadis, dia sibuk mempertanyakan pada diri sendiri. Begitu kentara seorang yang dipercayai akan banyak hal baru saja menyebutnya sebagai produk gagal. Padahal beberapa menit lalu seolah-seolah beban yang dipanggulnya selama beberapa waktu terasa ringan karena diceritakan dengan gamblang meskipun dengan terbata-bata. Tak bisa dipungkiri, hanya sebatas kedipan mata situasi berubah 180 derajat. 

"Yah kamu itu produk gagal," katanya dengan nada seolah-olah itu adalah kalimat biasa yang lumrah diucapkan kepada siapa pun. Seketika itu juga Gadis terhenyak, untuk beberapa detik nafasnya tertahan, dan merasa seperti ada palu yang mengenai ulu hatinya. Sakit, itu yang dirasakan. Alih-alih bercerita keluh kesah untuk mencari solusi tetapi malah mendapat judging yang kurang mengenakan hati.

Asal mulanya dilemparnya kalimat 'produk gagal' yaitu dengan membandingkan si Gadis dengan capaian-capaian orang sebayanya sesuai dengan standar si empunya kalimat. Kasarannya "Sudah umur segini kenapa kamu ngga ada ambisi buat belajar agama lebih banyak sih, kamu kebanyakan ngejar dunia!" Begitulah spekulasi yang diambil si Gadis. 

Lembayung di langit mulai memudar demi menyambut malam. Gelap, begitu  juga yang dirasakan Gadis, lebih tepatnya pikiran dan hatinya yang semakin gelap. Rupanya dia salah mempercayai seseorang, dia remas jemari tangannya kuat-kuat, menahan tangis. "Memang banyak yang sudah jadi hafidz atau hafidzah, sengaja menahun belajar agama, menahun berdakwah, sedangkan aku bertahun-tahun apa kabar? Sudah melakukan apa?" tanyanya pada diri sendiri hingga tangisnya pecah tepat saat matahari berpamitan pada petang. Sementara Gadis masih terdian dan semakin tergugu. 

Dengan suasana hati yang payah, Gadis mencoba melewati hari-harinya dengan baik. Tersenyum dan tertawa hanya tampak pada lapisan luarnya. Kalimat 'jahat' itu masih terngiang dalam dirinya kemana pun dia pergi. Gadis menjadi lebih banyak diam, menutup diri, dan perlahan dirinya tidak begitu percaya diri. Seperti biasa, setelah menghabiskan beberapa buku, Gadis mulai bosan dan pikirannya kembali pada kalimat 'jahat' tempo hari. "Aku sadar aku bukan siapa-siapa, dibanding mereka dengan segala kemuliaan dirinya, dengan segala capaian, dan dengan serba-serbi yang ada pada mereka. Baik, aku mengerti," katanya lirih di depan cermin sambil sesekali mengusap pipinya. 

Krisis kepercayaan diri dan merasa tidak pentas selalu mengintai Gadis. Sejauh mana pun kakinya melangkah, rasa itu selalu mengikutinya. "Bukankah ujub (merasa dirinya wah) itu ngga baik ya? Dan kenapa orang lain direndahkan karena merasa memang orang itu rendah di bawahnya? Iya itu kamu Dis, orang rendah itu," begitu Gadis berdialog dengan bayangan di dalam cermin, dirinya. Sejauh ini Gadis tak begitu mengerti dirinya sendiri, kalimat 'jahat' itu, dan kenapa dia harus berfikir berkali-kali lipat dari sebelumnya. Dia hanya beranggapan, 'bukankah setiap orang produk terbaik-Nya' tak ada namanya produk gagal atau orang tak berguna. Semua mempunyai peran masing-masing pada takdir dunia yang saling berkelindan. "Aku bukan produk gagal!" begitu mantap Gadis mengucapkan pada dirinya. 

Bukan hitungan hari, bahkan perlu berminggu-minggu hingga Gadis menyadari setiap orang adalah spesial. Dinginnya air wudhu mulai membawa kesegaran baru pikirannya, berusaha mengabaikan anggapan kalimat 'produk gagal' yang melabeli dirinya. Dibuatlah target dan capaian baru dalam hidupnya, "belum terlalu terlambat," pikirnya. Meski begitu nyata, orang akan melihat seseorang dari sudut pandangannya. Tak lagi risau dan tak lagi bimbang, Gadis mulai membentuk pertahanan diri bahwa dirinya tak akan mempu memenuhi nilai sempurna, untuk menciptakan hasil penilaian orang dengan sudut pandangnya masing-masing.

Friday, August 30, 2019

Tips Persiapan Seleksi CPNS 2019

Friday, August 30, 2019

Hallo selamat malam, malam yang penuh mimpi, harapan, dan cita-cita (yang penting terhindar dari harapan pada manusia, soalnya banyak kecewanya guys). Oke, malam ini saya akan mencoba sharing tentang bagaimana persiapan seleksi CPNS berdasarkan penglaman pribadi. Barangkali akan berbeda dengan versi lain, dimana yang saya tulis autentik dari saya pribadi dan jika ada kesamaan tokoh atau tempat saya mohon maaf sebesar-besarnya, dan mohon undur diri *ehhh. Tulisan ini saya lahirkan hanya untuk merangkum beberapa pertanyaan yang saya terima dan tidak bermaksud untuk menggurui. Semoga bermanfaat! :))

Hmm, enaknya mulai dari mana ya? Kalau memulai mungkin paling enak dari niat. Yap, soal niat pasti hanya masing-masing orang yang tahu. Tapi coba kita tarik kebelakang, alasan apa yang membuat kita memutuskan sesuatu, melangkah untuk pertama kali, dalam hal ini untuk menjadi abdi negara. Apakah hanya karena alasan dapat pensiunan dan hari tua yang terjamin? Kerjanya enak? Biar dilirik calon mertua? Coba ambil alasan apa yang paling mendasar. Menurut hemat saya, niat itu penting selain sebagai motivasi ketika belajar juga sebagai pemicu semangat. Niat yang kuat dan alasan yang kuat kenapa memulai sesuatu akan menjadi bahan bakar untuk terus berusaha lagi dan lagi (kayak seminar motivasi jadinya hiks). 

Setelah niat dan kesungguhan sudah terkantongi, selanjutnya adalah hal teknis yang perlu dilatih secara tekun dan sabar. Percaya, tak ada sesuatu yang instan dan begitu saja terjadi, semua butuh proses, sipp. Saya runtut satu per satu, asiyaapp!

Siapkan Bahan Belajar
Sebelum mulai belajar, jangan pelit untuk membeli buku latihan soal untuk seleksi CPNS. Kalo saya pribadi sangat terbantukan dengan adanya buku itu. Pilih buku yang paling lengkap dan isinya padat tidak bertele-tele. Kalau bisa yang ada kunci jawabannya supaya bisa dicocokkan dan dikoreksi setelah selesai mengerjakan soal. Tentang buku sebenarnya tak ada tipe khusus (semisal yang penulisnya si A, B, atau C), buku apa saja asalkan benar-benar dipelajari pasti hasilnya oke. Nah, selain buku, persiapkan juga soal-soal dari mana pun entah soft file atau hard file untuk latihan soal. Atau ada juga yang beli akun untuk belajar cpns online, bisa dicoba juga. Ketika belajar tentang materi tes CPNS, contohnya tentang Perang Dunia II, BPUPKI, PPKI, jangan malas untuk mencari literatur atau sejarahnya sebagai bahan bacaan. Ketika belajar tentang sinonim/antonim atau istilah-istilah langka yang jarang digunakan, stand by handphone untuk searching langsung, tanpa fafifu tanpa tunda-tunda hehe.

Pasang Target Belajar
Setiap hari harus memasang target kemajuan belajar. Misalkan hari Senin target belajar tentang deret aritmatika, Selasa tentang median mean modus, Rabu tentang soal-soal logika gambar, dan seterusnya. Dengan catatan fokus pada setiap materi dan tidak pindah-pindah sebelum benar-benar paham. Sabar, tak perlu tergesa. :) Setelah materi dirasa cukup atau ingin refreshing sembari latihan soal juga bisa. Langkahnya sama, buat target setiap hari. Misalkan untuk satu hari minimal harus bisa menyelesaikan satu paket latihan soal TIU, TWK, atau TKP, satu jenis tes saja tidak masalah yang penting ada kemajuan. Semakin hari semakin meningkatkan target, satu hari yang hanya menyelesaikan paket TIU saja bisa ditambah lagi, dan seterusnya. Karena saya bukan tipe orang yang jenius dari lahir, maka langkah-langkah seperti itu yang saya coba. Mungkin ketika orang lain hanya satu kali belajar bisa masuk, saya harus memastikan itu benar-benar masuk nalar walaupun diulang berkali-kali. Barangkali kita samaan, jadi tips di atas bisa dicoba yashhh.

Cari Teman Belajar
Teman belajar sangat berpengaruh dalam memperbaiki dan saling mengingatkan ketika mood belajar menurun. Kebetulan waktu itu saya punya teman hidup, eh teman belajar maksudnya lho (gausah ngegas des!), jadi saya banyak terbantukan. Terutama ketika saya merasa malas dan bosan dengan hal yang itu-itu saja. Dengan ada teman belajar jadi ada teman mengobrol, diskusi, bertanya materi yang bingung, atau bahkan bisa jadi pemacu semangat ketika teman kita persiapannya lebih banyak kemajuan dari kita sendiri. Hal yang benar-benar saya rasakan adalah ketika belajar tentang UUD '45, berusaha menghafal setiap pasalnya berdua (so sweet kan). Tentang menghafal UUD '45 juga tertarget, sekitar satu minggu diusahakan sudah paham dan mengerti isinya, atau malah hafal setiap katannya. Sebenarnya saya pun hafal-hafal balsem, di awal ketika masih hangat hafal bin nyantol tapi kalau sudah lama bisa lupa juga. Tapi paling tidak paham bagian mana dan apa saja isinya. Lumayan kalau hafal UUD '45, karena sekitar 2-3 soal bisa keluar tentang UUD '45. 

Selain untuk teman belajar juga bisa saling berbagi materi belajar. Masih ingat betul, jadi waktu itu adiknya teman saya masih Kelas 3 SMP. Saya pinjamlah buku pelajarannya tentang sejarah perjuangan kemerdekaan sampai Perang Dunia II, foto copy  terus dikumpulkan dengan materi yang lain. Selain itu jadi ada teman berjuang deh hehe.


Self Management yang Baik
Tak perlu bilang time management kalau self management belum bisa maksimal. Saya juga sebenarnya masih belajar soal ini. Jadi intinya adalah perlunya menyusun manajemen prioritas yang baik. Jangan buang-buang waktu, bayangkan saja setiap hari waktu untuk persiapan tes akan berkurang. Kalau masih saja santai-santai, tak terasa waktu akan terus berjalan sampai sangat mendekati waktu ujian. Hingga ketika jadwal ujian sudah sangat dekat baru kita ngebut belajar, menurut saya itu kurang memberikan hasil yang maksimal. Saya sendiri merasa kurang nyaman jika belajar harus dengan terburu-buru, gugup, dan penuh dengan tekanan. Jadi saya lebih memilih belajar jauh-jauh hari, meski pelan, santai, tapi terus berulang. Sejauh ini, belajar model begitu lebih menyenangkan dan santuy, uhuyy. 

Perlu tegas bilang 'tidak' untuk acara-acara atau kegiatan yang bertabrakan dengan jam belajar yang sudah ditetapkan, kecuali acara yang sangat penting atau mendesak. Hal tersebut untuk melatih disiplin diri dalam mematuhi waktu belajar dan membiasakan diri asyik latihan soal-soal. 




Sebuah kiriman dibagikan oleh Destri Karlina (@destrikarlina) pada


Akhir kata, mohon maaf jika banyak kurangnya di tulisan ini. Ohya, jagan lupa berdoa dan minta doa. Semoga dengan doa bisa lebih meringankan langkah selama berjuang hehe. Untuk teman-teman yang sedang berjuang atau memperjuangkan sesuatu semoga dimudahkan. Semangaat!

Tuesday, June 11, 2019

Tentang Selok View

Tuesday, June 11, 2019
Selok View

Salam olahraga! Eh maksudnya salam shaka! (kata temenku ini artinya salam untuk anak-anak travelers). Setelah aku berselancar di google, sebenarnya salam shaka itu bisa juga dipakai untuk mengatakan hallo atau sampai jumpa. Salam ini berasal dari Hawaii, dengan  cara memperlihatkan ibu jari dan kelingking, dan punggung tangan menghadap ke orang yang diberi salam.

Oke, oke lanjuut gaes, kembali ke judul... Jadi beberapa hari lalu aku baru saja dapat kesempatan 'jalan' setelah sekian purnama terlewati. Awalnya ingin hunting foto bertiga, tapi berhubung temanku yang satu loyal sekali dengan tempat kerjanya, dia balik ke Jogja lebih awal. Akhirnya aku hanya ditemani sohibku yang dari jaman SD sampai SMA selalu satu sekolahan.

Hunting foto kali ini tak perlu ke tempat yang jauh, bisa dibilang lumayan dekat dari rumah. Cukup 15 menit sampai lokasi dengan kecapatan santai dan sambil ngobrol gaes (30 Km/jam). Karena seumur jagung aku belum pernah yang namanya ke Selok View, sohibku juga sama jadi kami memutuskan ke sana. 

Sebelumnya apa sih Selok View itu? Tempat apa sih itu? Mmmm, jadi Selok itu tempat bertapa untuk mencari wangsit. Eh iya bukan to? Skip!  Jadi begini, Selok itu semacam bukit karena ketinggiannya hanya sekitar 160 mdpl, tapi kebanyakan orang menyebutnya Gunung Selok. Pemandangan dari Selok View tampak begitu ciamik, kita bisa melihat garis pantai dari barat sampai timur dan pesawahan hijau di bawahnya.

How to go there?


How to got there? Fly!
Kalau dari rumahku bisa naik sepeda motor atau bisa juga naik mobil (lokasinya ngga plosok-plosok banget ya gaes). Misal titik kumpul di terminal Adipala (salah satu kecamatan di Cilacap) menuju ke lokasi hanya sekitar 6,2 KM atau kalau dikalkulasikan dengan waktu hanya 10 menit perjalanan. Kalau untuk kendaraan umum sayang sekali tidak tersedia. Misal naik ojek online bisa, tapi kalau lagi ada ojol yang mangkal sekitar situ ya hehe. Harap makhlum di kecamatan masih sepi akses ojol. Jadi disarankan pakai kendaraan pribadi.

Setelah masuk ke lokasi, jalanan bisa dilewati kendaraan roda dua sampai roda empat. Hanya saja ketika berpapasan harus lebih hati-hati. Untuk medan jalannya pun tak begitu nggronjal karena sudah diaspal. Jalan berlubangnya bisa dihitung satu-dua, lainnya mulus.

Setelah melewati jalan beraspal, kami menuju parkiran motor khusus untuk pengunjung Selok View dan gratis tis parkirnya (perhitungan banget sih ya,  hmm). Walaupun parkir gratis tapi kendaraan tetap aman. Di sebelah tempat parkir juga ada warung, jadi bagi siapa saja yang butuh perbekalan bisa teratasi, minuman misalnya.

Kami hanya berdua dan menjadi pengunjung pertama lho hahay. Semangat banget nih, terniat gaes. Setelah itu kami jalan menanjak sekitar 10-15 menit untuk sampai ke puncak Selok View. Jaraknya sekitar 200 meter dengan medan yang sudah rapih (disemen) tapi sedikit licin karena berlumut. Di sepanjang jalan juga ditemani quotes ala-ala jadi membuatku tak merasa sendiri lagi *ehh. 
Ngobrol santai saja


HTM? 
Ketika sampai di kawasan Gunung Selok dikenai HTM Rp10.000,00. Pengalaman waktu kemarin ke lokasi aku gratis masuk dong wkwk. Soalnya masih pagi sekitar jam setengah 9 dan loketnya belum buka. Jadi tipsnya adalah mangkat gasik gaes, datang lebih awal, come early! Biar gratis. Eh tapi tapi, untuk meningkatkan pembangunan daerah dan peningkatkan pendapatan daerah sangat direkomendasikan bayar HTM ya hihi (kalau loketnya sudah buka tapi).

Selanjutnya untuk tiket masuk ke lokasi Selok View dikenai Rp5.000,00 saja. Disana bisa sepuasnya menikmati suasana di atas bukit Selok sampai jam lima sore. Setelah itu sepertinya tak terlalu dianjurkan, karena masih sangat sepi. Sebenarnya bagus kalau bisa dibuka untuk camping, apa lagi dengan suasana yang langsung bisa melihat ke langit luas. Kalau cuaca bagus, malam-malam camping sambil api unggun dan bebakaran, uww mantap gaes. Sebenarnya mimin lebih suka liat bintangnya, hmm...

Selok view
Sesampainya di Selok View kami langsung mengeluarkan amunisi andalan, yaitu hape dengan kualitas foto biasa saja dan tidak terlalu wow (makhlum belum ada yang menghibahkan mirorless f*jifilm X-T30 gaes). Tak lupa kami pun mengeluarkan properti untuk berfoto dan mengambil ambience yang cukup kemudian menikmati suasana pegunungan perbukitan. Luasnya Samudera Hindia dan serangkaian pesisir pantai selatan dapat dilihat langsung dari atas bukit.





Banyak orang memandang kupu-kupu, tapi lebih sedikit yang memandangnya ketika ia masih ulat. Kau tahu? Perubahan adalah keniscayaan. . Namun sekeras-kerasnya menjemput kata "berubah", entah dari sebabak belur apa dan sehina apa masa lalunya, atau sekarang masih merasa hina, dan mencoba menghapus status kehinaan dirinya.... Kita masih akan tetap sama, berasal dari saripati air yang hina. Bukan maksud untuk menghakimi diri begitu saja, hanya saja kenapa masih ada onggokan daging bernyawa yang lebih mahir menilai perihal orang lain dari pada dirinya sendiri. Aku hanya terdiam dan tersenyum simpul, tetapi hatiku sedikit gerimis. Angin fajar kala itu membawa pesan untuk segera selsaikan hibernasi dan ambil bagian dalam roda kehidupan. . . Selamat bulan suci ramadhan, semoga hati dan diri kita tidak turut menodai kesucian bulan ini, begitu juga bulan-bulan selanjutnya. Semangat menjadi baik dan penjemput bonus-bonus pahala dari-Nya 😘. . #travelingindonesia #traveller #selokview #mountain #hijabtraveller #explorecilacap #cilacapbercahaya #exploreindonesia #cilacap #cilacapkeren #cilacapkekinian #pesonaindonesia #wonderfulindonesia #blanket #blankettenun #blanketetnik #etnikindonesia #etniknusantara #hijabtraveler
Sebuah kiriman dibagikan oleh Destri Karlina (@destrikarlina) pada

Tips
  • Pakailah sepatu atau sandal gunung karena jalanan licin
  • Jangan lupa sediakan kamera dengan batrai full dan memori yang cukup
  • Properti foto juga jangan lupa dibawa
  • Ajak orang tersayang
  • Bawa minum
  • Jangan buang sampah sembarangan! :)
Itu saja ya gaes yang bisa aku share, semoga bermanfaat dan meningkatkan niat untuk berpiknik. Karena hidup itu terlalu sayang untuk dilewatkan melulu dengan rutinitas dan kepenatan. 
Salam shaka!



Sebuah kiriman dibagikan oleh Destri Karlina (@destrikarlina) pada

Thursday, April 25, 2019

Latsar CPNS Pemkab Cilacap 2019

Thursday, April 25, 2019
Pembukaan Latsar CPNS Pemkab Cilacap 2019

18 hari yang sangat berkesan...

Awal perjalanan karir menjadi seorang abdi negara ternyata harus melewati Latsar (Latihan Dasar) terlebih dahulu. Hari pertama memasuki Gedung Diklat Praja Pemkab Cilacap, kakiku berjalan cepat dengan seorang kawanku yang selalu bersama selama perjalanan ke-cpns-an ini. Rupanya aku sedikit terlambat, disana sudah banyak teman sejawat yang duduk manis dan melengkapi persyaratan Latsar.

Ketika kulihat sekeliling, semuanya hampir sama, membawa stopmap berisi persyaratan Latsar yang akan diserahkan ke panitia. Aku hanya sedikit "say hi" pada beberapa teman atau berkenalan singkat. Aku masuk Latsar gelombang pertama, artinya aku sudah bisa menginap malam itu juga di asrama diklat. 

Sebelumnya aku belum ada bayangan, bagaimana latsar itu dan akan seperti apa. Ternyata semuanya harus serba rapih, bersih, kompak, dan yang paling utama adalah disiplin. Seperti menjawab salam harus berbarengan, tepuk tangan ditata betul harus 12 kali, kamar tidur harus rapih tanpa lekukan seprei, menata baju harus dari yang tebal ke yang tipis,  dan jangan lupa baju disetrika dan sepatunya disemir karena sesekali akan ada teguran. Selain itu yang sedikit toleransinya adalah atribut pakaian yang harus lengkap. Semisal harus menggunakan sepatu berhak (no flatshoes), baju harus yang sesuai standar, intinya "ngga boleh aneh-aneh" itu pesan dari pamong. Atau kalau nekat NIS-nya (Nomor Induk Siswa)  akan dicatat oleh pamong hehew.

Apa yang aku dapat dari Latsar CPNS kemarin? Banyak sekali, dapat teman baru, melatih soft skill, pengetahuan baru, dan banyak sekali belajar tentang PNS yang harus seperti apa dan bagaimana. Daaaan kalau beruntung bisa juga lho dapat jodoh hehe
What I got there? Check it out!

Kedisiplinan
Selama Latsar, waktu benar-benar sangat diperhitungkan. Bangun jam berapa, mandi jam berapa, piket jam berapa, dan jam berapa harus sudah siap di ruang makan untuk sarapan atau makan malam, atau pun ketika coffie break. Kalau kurang mengatur waktu bisa jadi tak sempat mandi atau mandi tengah malam, contohnya siapa? Aku dong wkwk. 
Sejujurnya tentang kedisiplinan aku masih sedikit minus, sedih sih niat hati memang selalu ingin disiplin tapi badan terasa beraaat binggow. Syukurlah selama Latsar berlangsung bisa sedikit lebih baik mengatur waktu. Mmm sebenarnya yang paling utama itu time management atau self management? Kalau menurutku, mengatur diri terlebih dahulu, soalnya awal dari semuanya adalah diri yang harus di-manage. Kalau diri sudah baik, waktu pasti akan disesuaikan dengan ciamik.
Intinya dalam Latsar keamrin, kalau kita biasa berpedoman "Halah, kan masih jam segini, pasti nanti molor," atau "Bentaran telat ngga papa kok," tak bisa gaes. Memang impact dari kita selalu disiplin adalah setiap schedule bisa tertata dan berjalan dengan lancar. Beda denganku yang masih belajar menata semuanya dan seringnya pakai the power of kepepet, hiks.

Pembukaan Latsar


credit: BPSDMD Provinsi Jateng

Kepemimpinan
Soal kepemimpinan jelas di sana diasah betul. Laki-laki atau perempuan semuanya dilatih untuk memimpin. Berawal dari hal kecil seperti jadi ketua kelas harian, yaitu tugasnya memimpin waktu pembukaan dan penutupan kelas, juga memimpin saat sesudah dan sebelum makan. Atau bisa juga ketika jadi pemimpin regu, mempimpin rapat, dan lain sebagainya. 
Menurutku seorang pemimpin itu bukan hanya yang selalu memberikan perintah satu arah. Dalam setiap diskusi pun akan terlihat mana yang bisa lebih berinisiasi membawa jalannya diskusi atau pun yang masih berlajar bagaimana memposisikan diri ketika di suatu forum. Kalau menurutku dirasa perlu sesekali mengamati dan tidak harus selalu vokal atau memaksakan diri di suatu forum, karena perlu juga memberikan ruang kepada yang lain untuk belajar dan juga menyampaikan pendapat. Yuhuuuy, lanjut....

Persahabatan
Ini yang paling berkesan, selama disana aku banyak sekali mempunyai teman yang baik dan tidak sombong, suka menabung lagi wkwk. Tak seklise itu, tapi aku benar-benar bisa menikmati setiap apa yang ada, tertawa lepas, bercanda, kerjasama, dan care-nya mereka. Inget juga waktu aku collapsed, sakit cuy hehe, mereka juga dengan sangat baik mengobati. Karena kebetulan di kelasku semuanya tenaga kesehatan jadi untuk tim kesehatan dari peserta sendiri.
Ketika Latsar juga tak melulu serius dan kesannya dimarah-marahi ya. Disana ada juga waktu untuk seru-seruan bareng, waktu out bound, dan juga karauke plus jogedan kalau yang suka acara rame-rame begitu, digoyang manggggg. Seru pokonya!


Lempar Topi Ala-ala
Setelah Kegiatan Out Bound
Selesai Acara Karauke dan Goyang Bareng


Nasionalisme
Yang ngaku-ngaku Pancasilais dan Nasionalis tapi sikapnya sama sekali tak mencerminkan, nah lho siapa nih? hehe santai jangan serius-serius amat. Selama Latsar lebih tepatnya banyak hal yang dipelajari, contohnya tentang Nilai-nilai Dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dengan pembicara dari PPSDMD Provinsi Jawa Tengah, dan kami menyebutnya widyaiswara. Beliau-beliau yang mengisi materi lebih kepada me-recall tentang wawasan kebangsaan. Peserta Latsar lebih banyak diskusi kelompok tentang isu-isu terkini, menyampaikan hasil diskusi, dan mengasah kepekaan pada lingkungan yang ada sekarang. Ohya, setelah penyampaian materi selesai, di minggu terakhir Latsar akan ada ujian evaluasi. Jadi, mengantuk saat sesi di kelas (sepertiku) sangat tidak direkomendasikan gaes
Selain kegiatan di dalam kelas, kami juga rutin melakukan apel pagi/malam, penaikan dan penurunan bendera jika cuaca mendukung dan tak ada halangan. Terkhusus upacara bendera juga dilaksanakan, setelah sekian lama tak merasakan upacara bendera, menyanyikan lagu kebangsaan dan beberapa lagu nasional seperti ada rasa berbeda tersendiri (hatiku gerimis). Seringnya terpapar dengan suasana Latsar, singkatnya, bertambah juga rasa cintaku pada Indonesia. Luv you!

Sebelum Presentasi Prinsip Landasan ASN

Strugling
Perjuangan yang begitu terasa adalah saat-saat membuat Rancangan Aktualisasi. Apa sih itu Rancangan Aktualisasi? Jadi seperti rancangan proposal penelitian tapi ini ada kaitannya dengan Nilai-nilai Dasar PNS, apa yang dilakukan harus memuat nilai-nilai tersebut. Isu yang diangkat harus berupa isu permasalahan yang ada di penempatan kerja dan harus ada solusi yang diberikan sekaligus dilaksanakan selama 30 hari. 
Jurus Bandung Bondowoso pun keluar, sistem kebut semalam, selama 2 hari kami fokus menyusun rancangan yang terdiri dari lima bab. OMG, ottoke! Tidur hanya 2 jam pun aku alami. Setelah apel pagi sekitar jam setengah 8 sampai jam 2 dini hari aku baru tidur dan bangun jam 4. Pagi itu juga belum selesai total dan belum menyusun ppt, panic jadinya hehe. Tapi Alhamdulillah semua terselesaikan dengan baik, setelah presentasi Rancangan Aktualisasi rasanya lega dan ploong. Mata panda, mata lelah, mata sayu, dan mata-mata si doi sudah tak tertahankan lagi (ehh maaf yang terakhir, krikkkk). Tapi gaes, barang kali untuk yang lain bisa mengerjakannya lebih cepat dan tak harus lembur. Karena kemampuan setiap orang beda-beda. Ada yang perfeksionis sehingga butuh waktu pengerjaan lebih lama, ada juga yang tidak. Begitu lah, cutaw!


Mengerjakan Rancangan Aktualisasi (Masih Pagi)


Mengerjakan Rancangan Aktualisasi (Menjelang Malam gaes)

Tentang Pamong
Pamong di sini adalah Komandan yang menjadi pengasuh peserta Latsar selama 18 hari. Galak ngga? Iya. Strik ngga? Iya. Baik ngga? Iya. Perhatian ngga? Iya. Jadi gimana nih? Galak dan baik, semuanya jadi satu. Sebagai peserta latsar banyak sekali hal yang aku dapat dari apa yang beliau sampaikan. Btw, public speaking beliau oke banget. (kayaknya bisa nih masuk kelasnya TEDx Talk hehe). Bisa dibilang apa yang disampaikan langsung ngena, dan no fafifu, good advicor. Mulai dari hal kecil sampai hal besar, tapis disampaikan. Sesi beliau menyampaikan pesan pada peserta biasanya setelah upacara penaikan bendera, sebelum makan, ketika ada waktu luang diantara tiap sesi, atauuu ketika ada suatu hal yang perlu dikoreksi. Fyi, ada dua pamong dan semuanya baik. Terima kasih ndan! :)


Yel-yel dulu


Pengarahan dari Pamong

Sekian celoteh hari ini (tulisan ini ditulis ditengah sepaneng selsaikan Laporan Aktualisasi), refreshing sebentar nanti lanjut lagi. Semoga bermanfaat, terkhusus bagi yang belum Latsar atau yang masih penasaran soal Latsar (biasa orang menyebutnya Prajabatan), sampai jumpa! 


Sunday, March 3, 2019

Perpisahan Bagian dari Fase Hidup

Sunday, March 03, 2019

Bagiku perpisahan bukan suatu halangan untuk terus berlanjut ke fase hidup selanjutnya. Sebelum atau pun sesudah perpisahan itu datang, banyak sekali hal yang akan terjadi entah apa pun itu, tak pernah terduga. Awal bulan ini menjadi awal yang berbeda dari biasanya, aku pindah dinas. Hal itu yang membuatku bersiap-siap menapaki kisah yang baru.

Satu tahun bekerja di salah satu Rumah Sakit di daerahku, aku sudah terlalu nyaman dan terbiasa dengan orang-orangnya. Sedikit rasa haru ketika aku harus melepas semua yang sudah aku awali. Walaupun jika aku tilik sedikit saja, dulu aku pernah merasa berat hati mengawalinya hehe. Tapi... seiring waktu yang begitu banyak dihabiskan bersama, membuatku enggan pergi cepat-cepat. Seperti waktu makan siang bersama di pantry, berbagi makanan yang asal comot saja, suka ambil camilan di meja sebelah, saling ejek, bercanda, tertawa, dikunci di toilet, surprise ulang tahun, liburan barsama, dan segala macam joke yang mereka lontarkan. Kenangan itu rupanya telah tertanam kuat di milyaran saraf otakku. Terlepas dari itu semua, bahkan aku juga pernah salah, dimarahai karena kerjaan terbengkalai, atau menjadi the most blamed person karena pernah pulang lebih awal waktu shift sore hehe. Semua itu akan menjadi pelajaran berharga dan evaluasi bagi diri ini dan anggap saja sebagai warna-warni kehidupan.

Kenangan itu tak akan habis aku tulis dalam rangkaian huruf-huruf ini. Karena semua begitu kompleks mulai dari percintaan, kekeluargaan, persahabatan, hingga pada akhirnya aku sadar bahwa aku terlalu beruntung berada disekeliling mereka. Selama aku bekerja dan belajar, perlahan level kedewasaanku terus meningkat, aku belajar bagaimana caranya bersikap, bagaimana caranya memanage emosi, memahami karakter orang yang berbeda-beda, dan bagaimana caranya bertutur kata yang tidak menyakiti hati yang lain. 

Salah satu hal yang membuatku begitu menikmati ketika bersama mereka adalah setelah acara bridal shower, fyi bukan aku 'the bride to be' nya ya, tapi aku sungguh merasakan kehangatan disana dan lagi-lagi hal itu membuatku enggan berpisah dengan mereka. Yang pasti aku akan sangat merindukan saat-saat hung out bareng, cari baju bareng, gabut bareng, dan aku sekarang sedikit khawatir dengan siapa lagi aku ditemani carikan warna lipstik yang pas wkwk. 

Perpisahan bukan sebuah masalah, hanya butuh pembiasaan tanpa 'yang-biasanya-bersama'. Tak perlu hiperbolis walaupun dalam hati gerimis. Akan banyak hal yang hilang dimana hal itu juga akan tergantikan. Seperti dikata, ada yang pergi ada juga yang datang. Seperti itu lah hidup ini berproses. Yang terpenting selalu bersyukur tentang apa pun yang terjadi. Sebenarnya aku hanya ingin berterima kasih dan memohon maaf jika keberadaanku disana pernah berbuat khilaf. 

Pada hari terakhir aku berpamitan, aku pandangai lekat-lekat tempat yang begitu banyak memberiku kisah. Hingga pandanganku perlahan memudar terbawa jarak yang mengantarkanku untuk terus melangkah.